PLANET MARS
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es. Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.[7][8]
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi Matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun pada masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Ciri fisik
Mars memiliki jari-jari sekitar setengah dari jari-jari Bumi. Planet ini kurang padat bila dibandingkan dengan Bumi, dan hanya mempunyai sekitar 15% volume dan 11% massa Bumi. Luas permukaannya lebih kecil dari jumlah wilayah kering di Bumi.[5] Mars lebih besar daripada Merkurius, tetapi Merkurius lebih padat. Akibatnya kedua planet memunyai tarikan gravitasi yang hampir mirip di permukaan—dan tarikan Mars lebih kuat sekitar kurang dari 1%. Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars berada "di antara" Bumi dan Bulan (diameter Bulan hanya setengah dari Mars, sementara Bumi dua kalinya; Bumi sembilan kali lebih besar dari Mars, dan Bulan satu per sembilannya). Kenampakan permukaan Mars yang merah-jingga diakibatkan oleh keberadaan besi(III) oksida, yang lebih dikenal dengan nama hematite.[9]Geologi
Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-batu andesit di Bumi. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi(III) oksida yang memberinya kenampakan merah.[10][11]Saat ini Mars tidak memunyai medan magnet global,[12] namun hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagian kerak planet termagnetisasi, dan medan magnet global pernah ada pada masa lalu. Salah satu teori yang diumumkan pada tahun 1999 dan diperiksa ulang pada Oktober 2005 (dengan bantuan Mars Global Surveyor) menunjukkan bahwa empat miliar tahun yang lalu, dinamo Mars berhenti berfungsi dan mengakibatkan medan magnetnya menghilang.[13] Ada pula teori bahwa asteroid yang sangat besar pernah menghantam Mars dan mematikan medan magnetnya.[14]
Inti Mars, yang jari-jarinya diperkirakan sebesar 1.480 km, terdiri dari besi dan 14-17% sulfur. Inti besi sulfida ini cair. Lapisan di atas inti Mars adalah mantel silikat yang membentuk banyak objek tektonik dan vulkanik di Mars, tetapi saat ini mantel tersebut sudah tidak aktif. Di atas lapisan mantel adalah kerak, yang ketebalan rata-ratanya sekitar 50 km, dan ketebalan maksimumnya 125 km.[15]
Saat pembentukan Tata Surya, Mars terbentuk dari cakram protoplanet yang mengelilingi Matahari Matahari. Planet ini punya ciri kimia yang berbeda karena letaknya di Tata Surya. Unsur dengan titik didih yang rendah seperti klorin, fosfor, dan sulfur ada dalam jumlah yang lebih besar daripada di Bumi. Unsur-unsur tersebut kemungkinan dihalau dari daerah yang dekat dengan Matahari oleh angin surya muda yang kuat.[16]
Setelah terbentuk, planet-planet melewati masa "Pengeboman Berat Akhir". Bekas tubrukan dari masa tersebut dapat dilihat di 60% permukaan Mars. 40% permukaan Mars adalah bagian dari cekungan yang diakibatkan oleh tubrukan objek sebesar Pluto empat miliar tahun yang lalu. Cekungan di belahan utara Mars yang membentang sejauh 10.600 km ini kini dikenal dengan nama cekungan Borealis.[7][8][20][21]
Sejarah geologi Mars dapat dibagi menjadi beberapa masa, tetapi berikut adalah tiga masa utama:[22][16]
- Masa Noachis (dinamai dari Noachis Terra): Pembentukan permukaan tertua Mars, antara 4,5 miliar hingga 3,5 miliar tahun yang lalu. Permukaan dari masa Noachis dipenuhi kawah tubrukan yang besar. Tonjolan Tharsis, dataran tinggi vulkanik, diduga terbentuk pada masa ini. Pada akhir masa ini banjir besar juga terjadi.
- Masa Hesperia (dinamai dari Hesperia Planum): 3,5 miliar tahun yang lalu hingga 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu. Masa ini ditandai dengan pembentukan dataran lava.
- Masa Amazonis (dinamai dari Amazonis Planitia): 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu hingga sekarang. Olympus Mons terbentuk pada periode ini, dan begitu pula aliran lava lain.
PENJELAJAHAN KE PLANET MARS
Para ilmuan ruang angkasa seluruh dunia
telah lama memiliki rasa ingin tahu yang amat dalam tentang misteri
planet Mars. Apakah pernah ada kehidupan di planet merah yang berjarak
500 juta kilometer dari bumi dan memiliki ukuran 1/9 (lebih kecil) dari
bumi?
Tak heran sejumlah negara maju telah
melakukan rencana-rencana spektakuler untuk mengungkap misteri planet
Mars. Tak terhitung sudah jumlah pengiriman wahana menuju ke planet Mars
yang pada umumnya gagal ketika mencapai orbit planet Mars.
Sejumlah kegagalan baik berupa mitos
maupun ilmiah telah dipeljari secara seksama oleh para ilmuan yang
dimotori oleh Rusia dan AS. Mito tentang kegagalan menuju ke planet Mars
antara lain adalah tentang kutukan mars bagi ummat manusia sampai issue
segi bermuda yang menarik obyek asing dari dan ke planet Mars.
Sedangkan kegagalan bersifat ilmiah
adalah persoalan teknis, mulai dari kegagalan mengorbit, komponen yang
rusak, gangguan pada roket sampai kerusakan jaringan komunikasi antara
stasiun pengontrol di bumi dan di ruang angkasa dengan wahana yang
sedang menuju ke orbit Mars bahkan wahana yang telah mendarat di Mars.
Sejauh ini, dari 37 kali pengiriman
misi ke Mars sebanyak 2/3 nya mengalami kegagalan MASUK ORBIT Mars
sebagaimana yang disebutkan di atas. Artinya hanya 1/3 misi yang sukes
atau baru berhasil sebanyak 8 kali saja, yaitu :
- Mars 3 yang diluncurkan pada tahun 1970, sukses mendarat di Mars lebih setahun kemudian pada 2 Desember 1971. Sayangnya, baru 20 detik terjalin komunikasi akhirnya hubungan kontak putus sama sekali dan tidak berbekas sampai kini.
- Beagle 3 milik ESA (dikenal juga Beagle 2) yang diluncurkan pada 2 Juni 2003 mampu menembus orbit Mars tapi gagal mendarat 25 Desember 2003. Akan tetapi akibat kurang baiknya sistim pendaratannya wahana tersebut meluncur sangat tajam dan kencang sehingga hancur berkeping menubruk permukaan Mars saat pendaratannya.
- Polar Lander yang diluncurkan pada 3 Januari 1999 berhasil menembus orbit Mars dan coba mendarat pada 3 Desember 1999, akan tetapi posisinya tidak tepat dari tempat yang diinginkan. Wahana seberat 200 Kg tersebut gagal mendarat dan jatuh di sekitar kutub selatan planet Mars.
- Viking 1 milik NASA yang diluncurkan pada 20 Juli 1976 mampu mendarat dengan sukses pada 20 Juli 1976. Misi wahana seberat 572 kg ini dapat dikatakan wahana pertama yang paling sukses mendarat di Mars karena mampu mendarat dengan selamat dan menjalin komunikasi dengan bumi dan menjalankan misi yang dikontrol dari bumi oleh NASA selama 6 tahun.
- Viking 2 yang peluncurannya dilaksanakan pada 9 September 1975 dan mendarat pada 7 Agustus 1976. Wahan seberat 883 Kg ini juga sukses mencapai daratan Mars dan bekerja selama 3 tahun.
- Mars Globar Surveyor, diluncurkan pada 7 Nopember 1996. Rencana pendaratannya pada 11 September 1997 gagal karena hilang komunikasi dengan pusat kontrol di bumi.
- Mars Odyssey diluncurkan pada 7 april 2001 dan sukses mendarat pada19 Februari 2002. Wahana ini mencatat rekor paling lama bekerja di planet Mars selama 10 tahun lamanya sebelum akhirnya tidak berfungsi lagi pada 15 Desember 2010.
- Mars Express milik ESA ini diluncurkan pada 2 Juni 2003 dan gagal mendarat pada 25 Desember 2003. Pesawat sekaligus wahana pendarat 1123 Kg senilai $ US. 185 juta itu dinyatakan hilang secara resmi pada 6 Februrari 2004.
- Spirit dan Opportunity yang diluncurkan sekaligus pada misi Mars Exploration Rover (MER) diluncurkan serentak pada 10 Juni 2003, ke duanya sukses mendarat di Mars pada 4 Januari 2004 (Spirit) dan 25 Januari 2004 (Opportunity) . Akan tetapi usia Spirit amat singkat, hanya 19 hari saja mampu melayani tuan-tuannya yang mengontrolnya dari bumi. Sedangkan Oppurtunity usianya panjang dan berhenti berfungsi pada 2009.
- Wahana Sojuorner yang diluncurkan pada 5 Desember 1996 melalui pesawat Pathfinder sukses mendarat pada 4 Juli 1997.
- Phoenix diluncurkan pada 4 Agustus 2007 dan mendarat dengan sukses pada 25 Mei 2008.
- Curiosity yang diluncurkan pada 2011 dinilai paling sukses dan membanggakan mendarat di Mars pada 6 Agustus 2012.
Wahana yang sedang dikagumi oleh dunia pecinta ruang angkasa saat ini
adalah Curiosity yang bernilai amat tinggi seharga $ US.2,5 miliar itu
telah melaksanakan perjalanan selama 7 bulan. Puncaknya dengan kecepatan
24 ribu kilometer per jam saat menembus atmosfir Mars, wahana
mengangumkan itu akhirnya menyentuh permukaan Mars. Kehebatannya
mendarat dengan sukses di Mars menuai decak kagum dunia saat ini.
Curiosity yang berasal dari bahasa
latin “Curiosus” yang berarti “penasaran” atau “ingin tahu” itu memang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam bidang ilmu
pengetahuan ruang angkasa khususnya upaya mengungkap misteri planet
Mars.
Wahana itu membawa peralatan super
canggih yang mampu mendeteksi ada tidaknya kandungan air pada jarak 50
meter dari posisinya berdiam di suatu tempat dekat gunung Sharp yang
akan dipandu oleh ilmuan dari bumi. Selain itu ia juga membawa peraltan
laser yang mampu menembak bebatuan hingga pecah pada jarak 50 meter dari
posisinya untuk mengetahui kandungan senyawa kimia apa yang ada di
dalamnya.
Tentu masih banyak lagi peralatan
yang dimiliki oleh wahana tersebut termasuk kamera super canggih serta
instrumen komunikasi yang mampu meberikan suara dan gambar yang amat
jernih kepada tuannya di pusat pengendalian NASA di California.
Apakah Curiosity akan mampu
menjalankan misinya memecah misteri kehidupan di Mars melalui
pendeteksian terhadap tiga unsur pokok kehidupan (sumber air, sumber
energi dan senyawa penggerak kehidupan) melalui penelitiannya? Paling
tidak wahana itu akan mampu mengungkap melului bebatuan, fosil dan jasad
renik serta unsur karbon yang mampu menjawab teka-teki soal kehidupan
di Mars.
Hingga saat ini, meskipun sejumlah
misi peluncuran dan wahana telah sukses bertahun-tahun bekerja di Mars
dan memberi informasi beraneka ragam tentang temuan sumber mata air
beberapa waktu yang silam yang pernah ada di Mars, akan tetapi para ahli
belum ada yang mampu memberikan jaminan tentang pernah adanya kehidupan
di Mars atau manusia pernah hidup di Mars.
Meskipun demikian keinginan untuk
mengirimkan manusia ke planet Mars telah dicanangkan pada tahun 2004
oleh presiden AS terdahulu Goerge W Bush. Hal ini diperkuat oleh Michael
D Griffin (Administrator NASA) bahwa AS akan mampu membawa manusia ke
Mars pada 2037.
Di sisi lain, Badan Antariksa Eropa
(ESA) berkeyakinan bahwa pada tahun 2018, ESA telah menyiapkan program
lebih hebat yaitu mengirimkan wahana yang mampu mengeksplorasi Mars
sedalam 2 meter melalui pesawat ExoMars. ESA mematol mega proyek
pengiriman manusia ke Mars pada tahun 2035 hasil kolaborasi ESA dan
NASA.
Sampai saat ini ilmuan berkayakinan
bahwa jikapun manusia bisa dibawa ke Mars dengan assumsi yang ada pada
saat ini, maka dipastikan manusia yang akan dikirim ke Mars dipastikan
TIDAK akan bisa pulang lagi ke bumi.
FOTO BERWARNA PERTAMA CURIOSITY
Untuk pertama kalinya, jejak penjelajahan wahana antariksa Curiosity di Mars diabadikan dalam foto berwarna. Foto tersebut diambil kamera HiRISE yang tersemat pada wahana Mars Reconnaissance Orbiter (MRO).
MRO mengambil foto tersebut dari jarak 271 kilometer dari permukaan Mars, area orbit wahana antariksa itu. Foto dimbil pada 13 Januari 2013, saat Curiosity bersiap-siap memulai pengeboran pada batuan yang terlihat di permukaan Mars, John Klein, di wilayah yang disebut Yellowknife, Kawah Gale.
Jejak yang ditunjukkan dalam foto ini adalah wilayah pendaratan Curiosity pada 6 Agustus 2012. Ross A Beyer, anggota tim peneliti HiRISE seperti dikutip Universe Today, Kamis (31/1/2013), menjelaskan, "Pasangan area putih terang di tepi foto HiRISE menunjukkan area derek wahana (yang membantu pendaratan Curiosity)."
Menurut Beyer, area tersebut seperti dibersihkan saat pendaratan Curiosity sehingga tampak terang. Wilayah sekitarnya tampak gelap karena debu-debu diterbangkan ke wilayah itu saat robot enam roda tersebut mendarat. Sementara, garis memanjang di foto adalah jejak perjalanan Curiosity di Mars setelah mendarat.
Hingga kini, Curiosity hampir genap 6 bulan berada di Mars. Wahana ini telah membuat penemuan berharga, seperti adanya tanah Mars yang mirip tanah di Bumi, batuan Mars yang mirip batuan Bumi, dan bukti-bukti bahwa Mars pernah memiliki air.
0 komentar:
Posting Komentar